PIALA AFF sulit masuk kalender resmi FIFA, Timnas Indonesia dirugikan. Sebab, hal ini akan membuat para pemain di luar negeri lias abroad sulit untuk dipanggil.
Seusai Piala AFF 2022 lalu, Presiden FIFA, Gianno Infantino, sempat memberikan harapan mengenai menyertakan ajang ini ke kalender internasional. Hal ini disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk Timnas Indonesia.
Namun demikian, menurut Presiden Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin, peluang Piala AFF dimasukkan dalam kalender FIFA cukup kecil. Menurutnya, ada berbagai alasan yang melatarbelakangi hal ini.
Dilansir dari media Malaysia, Makan Bola, Piala AFF dianggap terlalu panjang penyelenggaraannya. Hal ini membuat FIFA kesulitan untuk menyelipkan Piala AFF dalam kalender mereka, seperti turnamen internasional lainnya.
“Kalender FIFA tidak hanya untuk ASEAN dan Malaysia, namun juga 211 member lainnya. Kami harus mengingat bahwa ada Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia pada bulan Oktober,” demikian kata Presiden FAM, dikutip dari Makan Bola.
“Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa kalender FIFA tidak hanya digunakan untuk laga uji coba, melainkan juga kesempatan untuk melangsungkan sesi latihan,” tambah Datuk Hamidin.
Untuk Timnas Indonesia, jika Piala AFF gagal masuk kalender FIFA, maka ini tentu merugikan. Hal itu tergambar dalam gelaran Piala AFF 2022 lalu.
Pada saat itu, Shin Tae-yong kesulitan untuk memanggil para pemain yang berkarier di luar Indonesia. Elkan Baggott dan Sandy Walsh, misalnya, mereka tetap membela klubnya masing-masing pada saat itu, yaitu Gillingham FC dan KV Mechelen.
Dengan masuk kalender FIFA, maka klub diwajibkan untuk melepas sang pemain jika dipanggil. Dengan demikian, maka peristiwa Elkan Baggott dan Sandy Walsh di Piala AFF 2022 lalu takkan terulang.
Sebagai tambahan, dengan ketiadaan Elkan Baggott dan Sandy Walsh sendiri, Indonesia gagal meraih targetnya di Piala AFF 2022. Dalam ajang ini, tim asuhan Shin Tae-yong disingkirkan Vietnam di semifinal dengan agregat 0-2.
Source: bola.okezone.com